Kurma Nabi

Kurma adalah makanan/ta’jil yang nggak lepas dari kebiasan bersantap saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Ada berbagai jenis kurma dan kesemuanya memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan.

“Apabila salah seorang diantara kamu puasa, hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada hendaklah dengan berbuka dengan air, sesungguhnya air itu bersih.” (H.R. Ahmad dan Tarmidzi)

Ada pula yang namanya kurma Ajwa. Kurma ini adalah favoritnya Rasulullah lho. Selama perang beliau selalu makan kurma ini dan sudah merasa kenyang.

Siapa pun yang pagi-pagi makan tujuh buah kurma ‘Ajwah, maka pada hari itu dia tidak  mudah keracunan dan terserang penyakit.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Ceritanya, pada saat itu Ajua adalah nama anak Salaman Alfarisi, orang nasrani yang akhirnya masuk Islam. Dia mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuanan Islam. Untuk mengenang jasa-jasanya itu, akhirnya Rasul menamakan kurma yang dimakannya saat berbuka puasa sebagai kurma ajua. – voa-islam.com

Kurma adalah tanaman palem yang mengandung bisa dimakan baik saat mentah maupun matang. Mengandung protein, serat gula, vitamin A dan C serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium dan potasium. Kandungan protein didalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen, serat sebanyak 2.0 – 4.0 persen dan gula sebesar 50 – 70 persen glukosa.

Dengan kandungan gula sebanyak itu nggak heran kurma dianjurkan untuk disantap saat berbuka karena dapat memulihkan kembali tenaga orang yang berpuasa, supaya siap beribadah kembali.

Selain itu kurma juga dipercaya dapat menambah kandungan air susu ibu. Kurma juga dapat membantu perkembangan sum-sum tulang anak balita agar berkembang dengan baik.

Di rumah makan kurma saat berbuka ini adalah kebiasaannya Mamak saya. Doi juga ngingetin saya supaya melakukan hal yang sama, karena merupakan sunnah Rasul. Maka saya pun ikut-ikutan berbuka dengan sebuah kurma, baru deh santap menu lainnya.

Sukakah kamu makan kurma?

Referensi: http://www.voa-islam.com/muslimah/health/2009/07/13/253/kurma-ajwa-dari-hadist-hingga-ke-khasiat/