Sejujurnya saya iri dan ‘patah hati’ melihat banyak orang-orang dengan Bipolar yang tetap mampu membawakan kehidupan yang cukup sukses bagi standar saya. Menyelesaikan pendidikan, menjalani pekerjaan tetap, bahkan membesarkan sebuah keluarga.
Kalau membahas kenapa begini-begitu sebenernya bisa aja ditelusuri, tapi saya rasa sebelum itu saya coba sajikan, penjelasan-penjelasan itu nggak akan penting lagi bagi orang lain. Karena tentu saja yang terpenting adalah bagaimana tindakan saya selanjutnya.
Intinya saya punya banyak pekerjaan untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan nyata dengan kapasitas saya. Saya selalu berusaha melakukannya sejak kecil dan selama beberapa tahun ini saya sedang menyerah dan lelah serta memilih menjadi diri sendiri yang bebas tapi tak stabil dan tak terarah.
Mungkin kali ini saya harus mencoba lagi berusaha “menjadi diri saya versi manusia nyata” dengan cara yang benar dan tepat, serta lebih giat. Karena dokter saya dan orang lain juga mengatakan semua itu bisa dilatih dan dibiasakan. Dan saya, tentu saja ingin percaya bahwa masih mungkin jika saya memiliki kehidupan yang lebih baik, meskipun nggak sebaik orang kebanyakan.
Mungkin fokus yang harus saya lakukan bukanlah bagaimana agar bisa memiliki kehidupan itu. Melainkan fokus pada hal-hal yang harus saya lepaskan agar alirannya dapat berjalan secara alami.
Tetap semangat, Ilham! 😀
ahaha makasih ya Kim… 🙂