Saya memutuskan memberikan hadiah kecil buat Mamak tahun ini (biasa-biasanya mah nggak pernah).
Sebuah pajangan bergambar Ka’bah + martabak duren paporit Mamak.
Selamat ulangtahun, Mamakku, yang ke-59, 1 Desember 2013. Semoga hidupmu dilimpahi serta memberi berkah. Amin.
Artikel-artikel di Internet yang bercerita tentang budaya bertukar hadiah di kala Natal bikin aku teringat sama sebuah benda yang dihadiahkan padaku bertahun-tahun yang lalu (lebay tapi bener -udah tua-). Dan sampe sekarang benda itu berkesan banget bagiku.
Spontan sekaligus iseng aku nge-SMS temenku, si Anoe. Aku tanya sama dia apa pemberian yang paling berkesan yang pernah dia dapet? Dia bilang, dulu pernah dikasih kaos sama seorang cewek temen sekelasnya, padahal dia nggak begitu kenal/akrab sama cewek itu. Ciee.. cuit2… Terdapat tanda-tanda asmarudin nampaknya… 
Trus lagi, yang lebih romantis, dia bilang, dia pernah dikasih kaos bola sama mantan pacarnya. Tapi suatu hari, pas pulkam selama liburan kuliah, dia menemukan bahwa mantan ceweknya itu ternyata udah nikah sama orang! Wahaha nahas. Bahkan saat cewek itu lagi mengandung anak kedua. Wew.
Kalo aku sih, jika ditanya benda apa yang paling berkesan, yang langsung terpikir adalah harmonika ini. Benda ini diberikan padaku udah lama banget, waktu aku masih kecil. Dan sejak itu harmonika ini berkesan banget bagi aku. Ya iyalah. Anak kecil mana sih yang nggak seneng pas tiba-tiba dikasih hadiah sebatang harmonika? Harmonika gitu… Alat musik kecil namun memiliki suara merdu yang bisa dibilang nggak umum dijadikan sebagai hadiah, apalagi untuk anak kecil yang berulangtahun.
Ya, harmonika ini diberikan Bapakku waktu aku ulangtahun. Umm..tapi aku lupa sih ultah ke berapa. Pokoknya aku masih kecil lah. Sekitar 11 atau 12 tahun gitu, masih unyu-unyu ganteng, kayak Greyson Chance gitu lah #PLETAK! 😆 Bapakku memang dari dulu orangnya kreatif dan suka ngasih kejutan. Walau terkadang produk-produk yang dibelinya untuk dirinya sendiri ‘kurang bijak’ 😕 Kayak hape-hape cina yang udah bolak-bolak dia ganti, walau udah kubilang nggak usah beli-beli lagi karena hape begituan emang gampang rusak. 😡 Tapi, kalo Bapak ngasih sesuatu ke orang lain, benda-benda yang dia pilih seringkali mengejutkan dan nggak biasa. 😉 (Tapi untungnya doi nggak pernah ngasih uler kobra yang dibungkus kado pink kok. :lol:)
Suatu hari, karena ‘kerajinan tangan dan kesenian’-ku ni harmonika akhirnya jadi nggak utuh lagi wujudnya. Soalnya casingnya aku copot. Entah untuk alasan apa… Maklum lah, anak kecil, masih curious-curious george gitu. Hehehe.
Tapi jangan salah, walau harmonika ini tampak seperti besi hampir-berkarat yang ‘nyentrik’, bener-bener masih bisa bunyi/dipake lho. Tadi aja, pas aku coba, eh langsung bisa maenin musik dengan indah. Ceila. Soalnya alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup dan disedot (gimana sih bilanganya…) ini bisa menghasilkan nada-nada yang enak walau kita maennya rada-rada asal atau nggak tahu nada-nada yang tepat dari lagu apa yang kita mainkan ( alias random). Yah, mungkin kayak yang sering dilakuin tahanan-tahanan di penjara di film-film barat gitu lah. 😳
Harmonika ini mungkin bukan benda termahal yang pernah aku miliki. Tapi harmonika ini adalah benda yang sangat precious yang akan selalu kupilih ketika diminta mengingat benda yang paling berkesan yang pernah diberikan untukku. It’s not like…the greatest thing I could ever think of, but it’s really fun and makes me feel good everytime I think about it. Yeah. 🙂 Walau rasanya awkward bangey kalo nginget dulu setiap Bapak ngasih hadiah, aku nggak bakal ragu-ragu buat langsung meluk dan bahkan nyium berewoknya Bapak kayak teletubies kehilangan jati diri. 😳 Kalo sekarang, boro-boro meluk. Yang ada aku suka ‘jambak’ bulu kakinya kalo pas doi susah dibangunin. Dan aku pun ngakak dengan Bismillah. Wakakak 😆 Sori ya, Father Kumis… Thnx for the precious goodie like that harmonica. 😀
Artikel ini diikutsertakan dalam acara GIVEAWAY “11 tahun Bersamamu” oleh Tarry KittyHolic.
The Moon Head 