Apakah Kita Penggemar Fanatik Vampir?

Ide iseng sore ini adalah:Β  Manusia adalah penggemar fanatik vampir.

Alasannya:

Kalo manusia pake gigi taring, dibilangnya vampir. Sementara kera yang bertaring secara alami nggak disebut vampir, meskipun sama-sama terlihat serem. Padahal hubungan kita justru lebih dekat dengan spesies hewan tersebut.

Lain cerita kalo manusia secara genetik berkerabat dekat dengan bangsa kelelawar. Bahkan gaya hidup kelelawar vampir sendiri cukup bersahaja, mereka cuma minum 3 sendok darah sehari, kayak minum obat. Nggak banyak-banyak.

Manusia kayak fans yang berusaha sangat keras untuk merombak penampilan habis-habisan, melalui cerita fiksi, untuk bisa meniru idolanya.

Manusia-vampir sering digambarkan cool, kharismatik dan memiliki daya tarik yang misterius. Sementara kera-kera tampan kita di rumahnya di hutan nggak malu untuk lompat-lompat, menunjukkan gigi-gigi taring alaminya, nampol temennya sendiri dengan ekspresi tak berdosa, 😐 demi untuk mendapatkan makanan. <= pengalaman dengan sesama di hutan 😯

Sementara itu di dunia nyata juga ada fenomena-fenomena yang berpengaruh pada bentuk alami tubuh manusia. Diantaranya:

  • Ada orang-orang yang terlahir dengan kelamin ganda atau disebut hermafrodit.
  • Tumbuhnya rambut tubuh berlebih yang disebut Wolfman syndrome atau Hypertrichosis.

Yah sejauh ini cuma dua itu yang aku tahu. D’oh! >.< (Kalo ada yang tahu ditambahin ya infonya di komentar. πŸ˜‰ )

Menurut kamu kalo manusia bisa berevolusi lagi, bakal jadi seperti apa? He. :mrgreen:

image: themetapicture.com

27 pemikiran pada “Apakah Kita Penggemar Fanatik Vampir?

  1. Kalau manusia berevolusi lagi, dia akan jadi manusia robot yang tak berperasaan. Menebangi hutan seenaknya, menggali bumi sedalam-dalamnya, menembaki langit sebisa-bisanya #ngelantur

    • belum jadi robot pun udah banyak yang kayak gitu ya bli.. πŸ˜• yang serem kalo bayangin ketika alam balas dendem sama manusia.. atau jadi kayak film waterworld.

Tinggalkan Balasan ke putrijeruk Batalkan balasan