Pembaca Sunyi

Saya masih keingetan sama salah satu postingan mbak Ely yang ini tentang silent reader. Sejak itu muncul niat pengen nulis topik serupa, sekaligus mempertanyakan apakah kira-kira di blog saya juga ada silent reader (kalo saya sih kepedean kayaknya). Karena apa yang dibilang mbak Ely memang masuk akal, apalagi kalo jumlah pengunjung blog yang sampai ribuan per hari, pasti bertanya-tanya kenapa yang berkomentar tidak sampai setengahnya.

Sebelumnya saya memang nggak pernah bener-bener kepikiran tentang pembaca diam/sunyi alias silent reader ini. Mungkin karena sejak awal terbiasa menggunakan Blogspot/Blogger yang memang kalo mau berkomentar itu agak ribet, saya jadi nggak terlalu berharap adanya komentar dari setiap pengunjung yang datang. Ada satu-dua komentar aja rasanya udah istimewa.

silent readerUntuk melihat pengunjung unik di blog bisa diakses lewat statistik (Logo WP ujung kiri > Stat). Di diagramnya akan terlihat warna biru yang lebih tua mengindikasikan pengunjung unik dari total kunjungan yang berwarna biru muda.

Kalo udah ngeliat stat begini, jadi penasaran juga membayangkan kira-kira apa yang dipikirkan pengujung baru ataupun silent reader tentang tulisan-tulisan kita. Apalagi kalo nyasarnya ke postingan-postingan yang berbau iseng atau curhat. #tepokidung

Saya cenderung ragu apakah blog saya punya silent reader yang rutin membaca blog saya. Karena melihat jumlah kunjungan pada tulisan terpopuler cukup masuk akal jika kebanyakan memang sengaja nyari keyword tertentu dan mampir lewat mesin pencari. (Amin…)

Tapi siapapun yang mengunjungi blog saya atau blog lain, saya sangat menganjurkan untuk berkomentar, karena komentarmu yang sesederhana apapun sangat berharga bagi blogger yang sudah mengusahakan adanya informasi yang kamu butuhkan. (Ini berlaku juga sih buat saya sendiri.)

Dan kalo mau komentar di WordPress itu sebenernya sangat gampang. Isi nama dan email aja cukup. Wesbite-nya bisa diisi alamat Facebook, Twitter atau kosongkan saja.

Dan lebih baik keren lagi kalo daftar dan ngeblog juga di WordPress… 😉 Supaya bisa berbagi pengalaman dengan blogger-blogger kece di seantero nusantara.

Akhir kalam (Subhanallah formal sekali) =.=’ saya hanya berharap semoga apapun yang terbaca orang di blog saya ada manfaat dan bisa diambil yang baiknya. Bagaimanapun saya sadar tulisan-tulisan saya pasti banyak menggambarkan kekurangan dan kedangkalan ilmu saya sendiri. :’} Jadi jangan ragu untuk berkomentar dan mengkomunikasikan apa yang kira-kira perlu dievaluasi agar saya tetap terinspirasi memperbaiki diri…

Jika ada silent reader di blogmu, apa yang ingin kamu katakan padanya/mereka? Atau adakah pembaca yang kemudian muncul dan mengaku sudah menjadi silent reader-mu selama ini?

41 pemikiran pada “Pembaca Sunyi

  1. Ada Ilham silent reader di blogku yg akhirnya muncul dan memberitahu serta rajin berkomentar walau mereka nggak punya blog, terharu sekali ya, ada juga silent reader yg akhirnya berhasil aku rayu buat bikin blog, sdh 2 nih, yg ke tiga sdh bikin blog tapi msh malu malu, yg ke empat kayaknya lbh suka berkomentar drpd punya blog 🙂

    Terima kasih banyak ya linknya 😛

  2. Santai saja mas, boleh menanggapi ?
    1. kita menulis, ya menulis saja, tidak usah mengharap komentar. Mungkin yg sering main twitter sudah terbiasa,
    2. Tulisan = pengaruh. Semakin banyak “pembaca” semakin luas pengaruh kita. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan komentar.
    3. Di dunia ini (maya maupun nyata) dipenui oleh “mayoritas diam”, yang ceriwis kayak saya mungkin hanya 10% an saja.

    • iya mas saya setuju. saya bukan maksa kok mas, cuman mendorong agar orang/netter membiasakan mengkomunikasikan pendapatnya saja. sebagian besarnya saya hanya mengira2 apakah ada yang mengikuti blog saya, yang jika memang ada, tentu saya merasa terhormat sekali (kalau nggak ada ya gak heran juga) 😀 sekaligus agak gak pede aja membayangkan jika tulisan2 di blog saya yang mungkin memalukan atau kurang bermanfaat dibaca orang…

  3. Saya sering banget jadi silent reader di blog orang-orang. Dan saya punya kebiasaan hanya memberi komentar kalau saya memang ingin berkomentar. Kalau lagi tidak ingin ya tidak berkomentar. Sesederhana itu sih. 😀

  4. Promosi WordPress mas? *uhuk*
    Di blog saya, ada juga silent readernya… Soalnya seperti katanya mas, jumlah pengunjung di stat sama jumlah yang berkomentar ga imbang… plus, teman sekelas saya – beberapa hari lalu juga ngaku kalau dia seneng baca blog saya, tapi gak mau komen… karena katanya ga tahu mau komen apaan… saya bilang ke dia, komen aja apa aja boleh…:)

    Jadi, ya, di internet silent reader itu udah biasa. Malah kalau semuanya komen, bisa gawat :mrgreen:

  5. wah,, kalo saya pengunjungnya paling juga masih sedikit, masih dalam puluhan per -hari… yah blog saya kan emg msh baru juga.. 🙄 Tapi ya tjuan saya cuman ingin berbagi,, tentang jumlah pengujung saya ga terlalu memikirkan, yg penting apa yg saya ingin bagikan dapat tersampaikan itu sudah buat saya lega… :mrgreen:

    • iya bener. tapi ini khususnya tentang silent reader kok. yang dateng ke blog kan pasti darimana2 tuh tama. jadi ini mendorong aja supaya yang baca blog kita juga ikut berkomentar, atau malah sekalian nulis blog juga. 🙂

      • hahaa… iya, setelah saya rasakan ngeblog di BS sama WP juga emang lebih jauh lebih enak di WP,. soalnya menurut saya di WP itu kehidupan sosial dengan blogger lain itu lebih terasa,. sedangkan di BS saya merasa sepi banget.. dan dan memang untuk para silent reader jika mau memberi komentar apalgi bergabung akan menjadi lebih rame dan seru… 😀

  6. Silent reader salah satunya bisa datang dari mesin pencari, banyak orang mencari artikel dan pas masuk ke blog kita malah tertarik berkunjung lagi dan lagi.

    Dulu saya pernah bertanya ke blogger senior, senangkah kalau banyak komentar atau PR tinggi. Beliau bilang komentar dan PR adalah kepuasan buat penulis (yg punya blog) ibaratnya nebertin buku trus banyak yg beli ya puas dong :D. Nah sama spt blogger, kalau buat tulisan dan ada yg berkomentar berarti ada yang baca ya :D.

    Saya juga kadang kalau blog walking bingung mau komentar apa, baca sekali dua kali tetap ga nemu komentar yg baik yg bisa ditulis yg bukan basa basi :D. Itu kenapa kadang diakhir tulisan saya, saya menyertakan satu kalimat pertanyaan, misalnya minta pendapat buat yg membaca tulisan saya, istilahnya pancingan :).

    Mungkin pendapat masing2 blogger berbeda-beda yaa ;-)..

  7. salam kenal mas ilham…

    punya silent reader ya, punya silent reader menurutku punya sisi positif negatif, positifnya trafik naik tapi kadang kurang ada kritik pada tulisan kita… emmm,,, kalo aku gak usah buat blog di wp ya, sudah enjoy di blogspot 🙂

    • salam kenal juga mas Ahmad..
      oh jadi tetep nambah trafik juga ya.. iya bener itu. kita jadi kurang ada respon dan kritik, kadang harus membayang2kan sendiri apa yang kira2 disukai atau tidak disukai pembaca. tapi itu pun bukan masalah ya.
      dimanapun platformnya keep blogging! 🙂

  8. Kaget juga ternyata sodaraku yang ada di solo ngaku jadi silent reader blogku selama ini, ga pernah kasih komen, komennya kalo pas aku liburan kesana. Karena dia jadi silent readerku yang setia maka aku suruh dia traktirin aku gudeg, haha 😀

Tinggalkan Balasan ke Ilham Batalkan balasan